Kenapa Orang Tua Harus Minta Izin Kepada Anak ?
Pembaca Budiman, di masa ini kita sering mendengar prilaku anak yang suka membangkang terhadap orang tua. Bahkan kerap kali kita mendengar dan melihat di media, anak yang berani membunuh orang tuanya sendiri. Bila Anda sebagai orang tua, tentu Anda akan merasa miris bila mendengarnya.
Namun, terkadang sebagian orang tua –mudah-mudahan kita terlindung darinya- tidak menyadari bahwa di antara sebab pembangkangan anaknya itu adalah perilaku orang tua sendiri yang memberikan contoh yang buruk bagi anak .
Rasulullah SAW pernah mengajarkan dalam hadits Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu:
لي أن أعطي هؤلاء ) . فقال الغلام والله يا رسول الله لا أوثر بنصيبي منك أحدا . قال فتله رسول الله صلى الله عليه وسلم في يده
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minuman, lalu beliau pun meminumnya. Di sebelah kanan beliau ada anak kecil, sedangkan di sebelah kiri beliau terdapat para syaikh (orang-orang tua). Beliau berkata kepada anak kecil tersebut, “Apakah Engkau mengizinkanku untuk memberikan ini kepada mereka?” Anak itu berkata, “Tidak, demi Allah, aku tidak akan pernah mengorbankan bagiankudarimu kepada seorang pun!” (Sahl bin Sa’ad) berkata, “Lalu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam meletakkan air itu di tangan anak tersebut”.
(H.R Bukhari)
Berilah Anak Penjelasan, Jika Kau Memang Harus Mengambil Sesuatu Darinya
Seperti dijelaskan di atas, bahwa orang tua hendaknya meminta izin kepada anak, ini bukan berarti orang tua tidak boleh mengambil sesuatu milik anak. Namun, orang tua hendaknya membarikan penjelasan yang bisa diterima anak. Jangan sampai ia hanya menonjolkan umurnya yang tua, kekuasaan dan kegarangannya semata karena bisa jadi hal itu malah membuat anak menuruti perintahnya karena murni "takut padanya". Hal inilah yang menjadi penyebab pembangkangan anak di kala mereka nanti mulai dewasa. Di saat anak semakin dewasa, ia semakin merasa memiliki kekuatan sehingga berani melawan.
Maka, Renungkanlah Sikap Nabi terhadap cucunya Al-Hasan radhiyallahu ‘anhu:
ا علمت أنا لا نأكل الصدقة ؟
“Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma mengambil sebuah kurma dari kurma sedekah, lalu meletakkannya di mulut. Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berkata,“Eh.. Eh.. Ayo buang! Tidakkah Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya kita (keluarga Nabi) tidak memakan harta sedekah?””
(H.R. Muslim)
Dalam hadist di atas, sudah jelas Nabi tidak hanya melarang Al-Hasan mengambil kurma sedekah, namun juga memberikan alasan yang jelas, mengapa tidak boleh mengambilnya?
Demikian nasihat Nabi SAW kepada semua orang tua terhadap anaknya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar